Monday 31 October 2016

MONSTER HUJAN

Awan kelabu menutupi bumi, menutup birunya langit siang hari. Tetes demi tetes air hujan jatuh membasahi bumi, HUJAN. 
Hujan, satu kondisi dimana kehidupan dapat berhenti sesaat. Air yang menetes, membuat pejalan kaki berteduh. Jalanan basah, yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan beroda lebih dari 2.

Dikala hujan turun, monster hujan keluar dari persembunyiannya. Binatang ini berkaki 8, matanya besar, tubuhnya seperti kecoa, namun lebih besar. Monster hujan hidup dengan energi yang dihasilkan ketika hujan turun.

Beragam energi dihasilkan ketika hujan turun.
Ada yang marah, kesal, emosi ketika aktivitasnya terheti karena hujan. Ada yang sedih teringat masa yang lalu ketika hujan turun. Ada pula yang riang gembira bermain dalam tetesan hujan.

Energi negatif membangkitkan sang monster hujan dari peristirahatannya di dalam tanah. Semakin orang kesal, marah dan emosi, mereka semakin bertambah banyak dan besar. Keberadaannya tidak dapat dilihat dengan kasat mata setiap orang. Hanya manusia yang dalam hidupnya pernah melihat kematian dapat menyaksikan keberadaan monster hujan.

Manusia yang pernah melihat kematian adalah manusia yang kurang beruntung. Di sepanjang hidupnya ia akan mengenang orang yang kematiannya ia saksikan sebelumnya. Monster hujan pun membuat kesedihan tersebut makin mendalam ketika hujan turun. Hujan dan monster hujan adalah kombinasi yang buruk.

Sore ini, petir menyambar bersahutan disusul dengan kilatan cahaya. Gegap gempita, kelabu, angin berhembus kencang menambah kengerian menjelang hujan. Dan tepat ketika air menetes, seketika itu pun satu persatu sang monster hujan bangkit dari dalam tanah. 

Sepi sendiri, ditemani gemuruh petir dan deruan air hujan yang menetes deras. Semua pintu dan jendela kututup rapat, supaya sang monster hujan tidak dapat masuk dalam rumahku. Dibalik jendela aku melihatnya menari-nari dibawah hujan. Beberapa berusaha menembus pintu dan jendela yang sudah kututup rapat. Untungnya tidak banyak energi negatif yang dapat ia serap di komplek rumahku.

Namun kehadiran sang monster hujan cukup membuatku tertegun sedih. Seakan mereka membangkitkan kelamnya kematian yang pernah kusaksikan. Sebuah memori yang tidak dapat pernah kulupa. 

Sore, sepi sendiri, hanya aku menatap hujan, dan mengenang kesedihan di masa lalu. Semoga hujan cepat berhenti, agar pelangi dapat menghapus semua kesedihan di dunia.

Somewhere over the rainbow
Way up high
And the dreams that you dreamed of
Once in a lullaby

Somewhere over the rainbow
Blue birds fly
And the dreams that you dreamed of
Dreams really do come true ooh oh

Someday I'll wish upon a star
Wake up where the clouds are far behind me
Where trouble melts like lemon drops
High above the chimney top

That's where you'll find me